INFORMASI TENTANG POKDARWIS
Dahulu masyarakat mengenal Kelompok Sadar Wisata dan merasakan pentingnya program tersebut. Mengherankan, slogan Sapta Pesona Pariwisata era Menteri Soesilo Soedarman (1989) hilang begitu saja ketika periode kementrian berakhir, dan baru muncul 19 tahun kemudian yakni Permen no. PM 04/UM 001/MKP/2008 Tentang Sadar Wisata. Program ini menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi wilayah.
Pelaksanaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa melalui ceramah, sarasehan, diskusi, kompetisi, percontohan dan perintisan. Ini bertujuan; (1) meningkatkan pemahaman segenap komponen masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya pariwisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (2) Menggerakkan dan memotivasi kemampuan serta kesempatan masyarakat sebagai wisatawan untuk menggali dan mencintai tanah air.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) justru mampu menjalin Multi efek kegiatan pariwisata dan dapat meningkatkan harkat warga menjadi bangsa bermartabat. Kesadaran ini mendorong semua pihak agar mau berjalan berwisata di muka bumi tempat berpijak untuk melihat jejak peradaban manusia ada. Demi peningkatan pembangunan bidang Kebudayaan dan Pariwisata, maka adanya Pokdarwis merupakan kebutuhan bagi keberhasilan pembangunan. Sudah pasti dari sini akan muncul sinergi antara Pemerintah, Pelaku Usaha Pariwisata, Akademisi, Media dan Ormas setempat.
Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ) adalah merupakan salah satu alternatif pengembangan pariwisata terkait dengan kampanye sadar wisata. Pengembangan pariwisata nusantara yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata ( pokdarwis ) melalui berbagai kegiatan antara lain pembinaan masyarakat melalui kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan pariwisata.
Tujuan pembentukan pokdarwis adalah sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong terwujudnya Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan, kebersihan, Keramahtamahan dan kenangan), meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan daya saing serta memulihkan pariwisata secara keseluruhan. Sifat ramah tamah rakyat indonesia ini merupakan salah satu “model potensial” yang besar dalam pariwisata. Disamping keindahan alam dan atraksi yang menarik, sifat ramah tamah ini juga merupakan “investasi tak nyata” dalam arti kata sesungguhnya pada industri pariwisata, karena ia merupakan daya tarik tersendiri.
Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) sangat berperan dalam membangun bidang pariwisata. Sebagai mitra pemerintah kelompok ini diharapkan mampu menggairahkan kepariwisataan di Indonesia, melalui berbagai pembentukan-pembentukan pokdarwis yang di fasiltasi pemerintah di daerah-daerah. khususnya dalam mengimplementasikan sapta pesona.
ASPEK HUKUM
Ada beberapa dasar hokum yang dijadikan dasar pembentukan pokdarwis diantaranya :
1. UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan
2. UU Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. P.P No. 67 Tahun 1996 Tentang Kepariwisataan
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 Tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata
5. Permen Kebudayaan dan Pariwisata RI No. P.M. 04 / UM 001 / MKP / 2008 Tentang Sadar Wisata
S E J A R A H
Sadar wisata sudah menjadi kegiatan Bimbingan Masyarakat (Binmas) Ditjen Pariwisata sejak tahun anggaran 1989-1990. sedangkan pada tanggal 3 April 1989 Presiden Soeharto mencanangkan tahun Sadar Wisata yang ditujukan pada masyarakat luas agar lebih menyadari pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata. Kampanye untuk menyiapkan masyarakat menyongsong Visit Indonesia Year 1991 itu ditekankan pada Sapta Pesona, tujuh jurus yang mutlat perlu dalam menggalang potensi wisata yang meliputi aspek aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah dan kenangan. Dengan kampanye tersebut diharapkan sejak datang pertama kali dan menginjakan kakinya di bandara hingga kembali ke negaranya lagi, wisatawan mancanegara yang melakukan kunjungan ke Indonesia sudah bisa mendapatkan ketujuh unsur Sapta Pesona itu.
Program Binmas Ditjenpar ketika itu misalnya adalah melakukan sosialisasi langsung lewat seminar, lokakarya, temu wicara dengan pejabat instansi sektoral yang juga pembuat keputusan maupun dengan para pengelola pariwisata untuk meningkatkan kerja sama lintas sektoral dan mendapatkan dukungan kebijakan instansi terkait. Ada pula komunikasi lewat media cetak dan elektronik agar terbentuk opini yang mendukung pariwisata. Kelompok masyarakat, sekolah-sekolah maupun pesantren dilibatkan untuk meningkatkan pengertian masyarakat sehingga terwujud Sapta Pesona. Dibentuk pula Kelompok-kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) di berbagai daerah, sehingga masyarakat merasa terlibat dan mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata.
ANALISA PENCAPAIAN POKDARWIS
Optimalisasi dalam pembentukan dan kinerja pokdarwis tidak terlalu signifikan. Di beberapa daerah yang terdapat pokdarwis jumlah wisatawan tidak banyak meningkat bahkan bisa dapat dikatakan bahwa pencapaian target wisatawan dari tahun ke tahun tidak terdapat peningkatan berarti bahkan tidak stabil akibat banyaknya hambatan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata.
Banyak faktor yang menjadi permasalahan terhambatnya kinerja dan operasional pokdarwis. Mulai dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata, kurangnya peran pemerintah dalam memfasilitasi pokdarwis, kurang kondusifnya situasi dan kondisi perkembangan pariwisata di dalam negeri akibat berbagai permasalah ekonomi, sosial, politik, Untuk itu dibutuhkan kerjasama berbagai pihak dan seluruh stake holder baik dari berbagai kalangan pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta untuk membangun kembali komitmen seluruh komponen masyarakat secara bersama-sama dalam menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di berbagai daerah dan secara tidak langsung turut mengoptimalkan peran pokdarwis sebagai mitra pemerintah dalam pengembanagan pariwisata.
REKOMENDASI
Program pembentukan pokdarwis ( Kelompok Sadar Wisata ) memberikan harapan yang tinggi dari berbagai kalangan namun akhirnya kembali tenggelam karena tidak adanya kesinambungan. Kini setelah mengalami kurun waktu yang panjang selama 19 tahun, masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menyangkut pariwisata semakin memprihatinkan. Banyak pihak yang masih memandang remeh apalagi menyadari dampak ekonomi pariwisata bagi negara.
Beberapa indikator menurut penulis yang dilihat akibat dari kegagalan Pokdarwis dalam menjalankan fungsinya sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan pariwisata antara lain :
1. Tidak adanya kesinambungan dalam pengembangan pariwisata melalui program – program pemerintah .
2. Kurangnya peran pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai fasilitator dan mediator.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan multieffect pariwisata terhadap berbagai sektor.
4. Kurangnya dukungan finansial ( dana ) guna mendukung program-program pokdarwis
Guna mencapai tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Pokdarwis, penulis menawarkan beberapa alternatif diantaranya :
1. Perlunya peran pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih aktif serta memberikan dukungan serius terhadap pokdarwis yang berkesinambungan.
2. Perlunya pembinaan serta diklat – diklat kepada pokdarwis baik di daerah maupun pusat guna meningkatkan kinerja sebagai tenaga professional dan terdidik dalam pengelolaannya. Selain itu dapat dilakukan juga perlombaan – perlombaan guna merangsang pokdarwis.
3. Adanya kesadaran masyarakat dalam pengembangan pariwisata melalui dukungan penuh terhadap pokdarwis. Masyarakat juga diuntungkan jika program sadar wisata berjalan sesuai rencana. Masyarakat bisa memasarkan beragam bentuk suvenir, memberikan pelayanan sebaik-baiknya di bidang akomodasi dan transportasi, bahkan ikut mengisi lowongnya SDM-SDM yang diperlukan di sektor seni budaya dan kepariwisataan
CASINO CROWNS HAWK, LA - Mapyro
BalasHapusWelcome to Aisle of Casino Croke Island in WYNN 광양 출장샵 LAS VEGAS. Our casino 전주 출장마사지 near Hollywood has the 용인 출장안마 closest hotel to the city limits, 순천 출장마사지 and 광명 출장샵 it